Daftar Blog Saya

Selasa, 08 November 2011

uts pengantar ilmu sejarah

  1. Pengertian sejarah
2.      Pengertian sejarah secara etimologis berasal dari bahasa Arab syajarah yang artinya pohon, silsilah, atau asal-usul.
H. Frederik, William dan Soeri Soeroto. Pemahaman Sejarah Indonesia Sebelum dan Sesudah Proklamasi.(Jakarta: LP3ES, 1982, Hal 1-3).
3.      Sejarah dalam wujudnya memberikan pengertian dari masa lampau….., sejarah bukan melahirkan ceritera dari kejadian masa lalu, melainkan memberikan pengertian masa lalu sebagai masalah-masalah.
Hatta, Mohammad. Pengantar ke Jalan Ilmu Pengetahuan. (Djakarta: Pembangunan, 1951).
4.      Gilbert J. Garaghan dalam bukunya A Guide to historical Method mengemukakan bahwa sejarah memiliki tiga arti:
a.       Sejarah sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
b.      Sejarah sebagai laporan dari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi
c.       Sejarah sebagi proses tehnik penyusunan laporan dari a dan b
Garraghan, J.Gilbert. A Guide to Historical Method. (New York: Fordham University Press, 1984).
  1. Sejarah pengertiannya sebagai history berasal dari kata Yunani, historia yang dilestarikan dari bahasa latin menjadi historis, histore dalam bahasa Perancis, history dalam bahasa Inggris, semula bermakna menemukan sesuatu (inquiry), menyelidiki (investigation), meneliti kembali (research).
Garraghan, J.Gilbert. A Guide to Historical Method. (New York: Fordham University Press, 1984).
  1. Sejarah adalah:
a.       Keseluruhan perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, peristiwa, kenyataan yang benar-benar telah terjadi disekitar kita
b.      Ceritera tentang perubahan-perubahan
c.       Ilmu yang menyelidiki perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Ali, Moh. R. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, (Djakarta: Bhatara, 1963, Hal 7-17).
  1. Panitia Historiografi Dewan Riset Ilmu-Ilmu Sosial menyimpulkan bahwa pengertian sejarah adalah:
a.       Penyelidikan secara sistematis tentang gejala-gejala alam
b.      Masa lampau umat manusia atau sebagian dari padanya
c.       Benda peninggalan masa lampau, tulisan baik primer maupun sekunder atau manusia sebagian dari padanya
d.      Penyelidikan, penyajian, dan penjelasan tentang masa lampau umat manusia
e.       Cabang ilmu pengetahuan yang mencatat, menyelidiki, menyajikan dan menjelaskan masa lampau uat manusia.
T. Ibrahim, Alfian. Sejarah dan Permasalahan Masa Kini. (Yogyakarta: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, UGM, 1985)
8.  Ernts Bernhein dalam Lehcrbuch der Historischen method und der Geschictephiloshophie berpendapat ilmu sejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan menyajikan fakta-fakta perkembangan dan perubahan umat manusia dalam dimensi ruang dan waktu dalam berbagai segi kehidupannya baik secara individual, khusus maupun kolektif sebagai makhluk social dalam kerangka hubungan sebab akibat psikophisik.
9.  pengertian sejarah sebagai berikut:
a. sejarah ialah apa yang sungguh-sungguh terjadi (Leopold Von Ranke)
b. sejarah ialah kehidupan manusia di dalam masyarakat di tengah lingkungan geografis dan sosialnya (Sir Charles Firth)
c. sejarah ialah bentuk pengetahuan sebagai pertenggungjawaban suatu peradaban terhadap dirinya tentang masa lampau (Huizinga)
d. sejarah adalah tantangan dan jawaban (Arnoild Toynbe)
e. sejarah ialah apa yang terjadi (Yan Romein)
f. sejarah ialah perkembangan manusia yang kontinyu (Lord Acton)
Warsito, Suparyo. Komponen Sejarah Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial. (Malang: Makalah Penataran Nasional Dosen IKIP, Hal 2)
10. Menurut saya sejarah adalah ilmu untuk mengetahui kejadian-kejadian di masa lampau, yangmana kejadian masa lampau ini akan berpengaruh penting terhadap apa yang ada di masa depan, jadi antara masa lampau dan masa depan mempunyai kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan.

2. Sejarah dikatakan sebagai ilmu dan seni
  1. Sejarah dikatakan sebagai ilmu yang bersifat khusus yang bertitik tolak dari pendapat Wilhelm Dilthy. Dia mengembangkan pengertian tentang ilmu-ilmu rohani dalam Einletung in die Geistwissenchaften (1988). Dalam bukunya Dhilty membedakan antara ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu humaniora. Bila ilmu-ilmu alam berusaha menemukan dalilyang umum, sebaliknya ilmu rohani bersifat menghidupi obyek studi atau pokok kajiannya. Dalam hal ini peneliti atau penulis harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Berdasarkan pertanyaan tersebut peneliti berusaha mencari jawabannya dari sumber yang tersedia.
  2. Sejarah dikatakan sebagai seni karena menurut Trewvelyan sejarah memiliki tiga fungsi yang berbeda
a.       Fungsi ilmiah, yaitu pengumpulan fakta dan penyaringan bukti-bukti
b.      Fungsi imajinatif atau spekulatif, karena sejarah harus menyeleksi, mengklasifikasi data, fakta kemudian menarik kesimpulan
c.       Fungsi sastra, yaitu menyajikan hasil ilmu dan imajinasi dalam bentuk yang menarik yakni seni sastra
  1. Menurut saya sejarah dikatakan sebagai ilmu karena mengandung pengetahuan tentang kejadian masa lampau. Dalam proses menemukan pengetahuan itu dibutuhkan suatu keahlian oleh peneliti. Oleh karena itu peneliti harus mempunyai ilmu sejarah untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Sedangkan kalau sejarah dikatakan sebagai seni karena sejarah mengandung keindahan, misalnya bangunan-bangunan bersejarah mempunyai nilai artistic dan estetika yang teratur, tulisan-tulisan dokumen atau arsip atau tulisan bersejarah lainnya ditulis dengan gaya bahasa yang baik sesuai dengan aturan sastra pada zamannya.

  1. Pengertian fakta sejarah
-          F. J. Tiggert mendefinisikan fakta sebagai hasil penyelidikan secara kritis yang ditarik dari sumber-sumber documenter.
-          Fakta dalam sejarah adalah kesimpulan dari kenyataan yang diperoleh dari penyelidikan terhadap sumber sejarah atau dokumen.
-          Louis Gottschalk mendefinisikan fakta sejarah sebagai suatu unsure yang dijabarkan secara langsung atau tidak langsung dari sumber yang dapat dipercaya atau kredibel, setelah diuji dengan seksama dengan metode sejarah.
-          Fakta sejarah adalah hasil pemikiran manusia dalam usahanya merumuskan kembali realitaskehidupan masyarakat atau bangsanya pada masa silam lewat perantaraan sumber yang diwariskan.
Cara menjadikan fakta dalam penulisan sejarah:
  1. Fakta yang telah ditafsirkan ditarik kesimpulannya
  2. Dari kesimpulan itu susun kronologi dan diambil intisari yang akan menjadi kerangka penyusunan sejarah
  3. Mengusut hubungan antar fakta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
  4. Menyajikan hasil urutan di atas secara tertulis sebagai kisah atau ceritera sejarah
Biografi saya
Ini dia sosok Syuhrotun Nafisah. Dia dilahirkan di Lamongan tanggal 26 Mei 1993. Putri Bapak Hasan dan Ibu Mahmudah ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Sejarah. Dia sangat suka membaca. Maka dari itu, gadis yang akrab dipanggil Nafis ini menyalurkan hobinya pada jurusan yang dia pilih, dengan harapan dia bisa menjadi seorang guru sejarah yang hebat. Sehari-hari dia habiskan waktunya untuk kegiatan dikampus, menghadapi masa kuliah yang akan dijalaninya kurang lebih selama empat tahun lamanya. Penyuka mie ayam ini juga gemar berorganisasi. Selama jenjang pendidikan yg dia jalani, dia seelalu tergabung dalam organisasi yang ada di sekolah, contoh: Organisasi Siswa Intra Sekolah.
Fakta yang didapatkan:
  1. Tempat tanggal lahir
  2. Nama orang tua
  3. Jenjang pendidikan
  4. Hobi
  5. Cita-cita
  6. Kegiatan harian


  1. Teori Kebenaran Sejarah
  1. Teori kebenaran pragmatis, yakni sesuatu itu dianggap benar bila terbukti sesuatu itu mendatangkan manfaat.
  2. Teori kebenaran empiris, yakni yakni kebenaran dianggap benar bila sesuai dengan pengalam inderawi.
  3. Teori kebenaran korespondensi, yakni sesuatu dianggap benar bila terdapat kesesuaian antara fakta yang diuji dengan kenyataan yang ada.
  4. Teori kebenaran koherensi, yakni sesuatu dianggap benar bila sesuatu itu berkaitan dan cocok dengan sejumlah kebenaran yang telah diakui.
Dari keempat teori ini menurut saya semuanya saling membutuhkan, sehingga tidak ada yang lebih benar antara satu sama lain. Keempat teori itu akan saling bekerja sama dalam menentukan kebenaran dalam sejarah. Ketika suatu pengujian menemukan titik samar-samar, maka kita bisa menghubungkan pengujian dengan teori yang lainnya. Dengan keempat teori ini, pengujian kebenaran sejarah akan benar-benar sampai pada kebenaran yang benar-benar benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar